Selasa, 28 Juli 2015

Tugas Wajib 15 : Go-Jek


Tukang ojek yang bergabung dengan Gojek memiliki penghasilan mencapai Rp 3 juta per bulan. Uang itu diterima setelah dipotong 20 persen dari perusahaan Gojek.
“Gojek tidak menerapkan sistem gaji pokok. Semua dibayar dengan bagi hasil perolehan keuntungan. 80 persen untuk tukang ojek dan 20 persen untuk Gojek,” kata Samsul yang sudah bergabung dengan Gojek, saat ditemui metrotvnews.com, Senin (23/2/2015).
Dia merincikan, penghasilan sebulan dari bagi hasil dengan Gojek sekitar satu juta lebih, ditambah dari ngojek pribadi Rp1,5 juta dan bonus yang diberikan oleh penumpang tergantung dari sifat serta kondisi penumpang. “Dari Gojek saya juga dapat bonus, jika ditotal dlam satu bulan minimal Rp 3 juta,” ujar Samsul.
Dia mengungkapkan, penghasilan itu lebih besar ketimbang mengojek sendiri. Karena dengan Gojek dirinya tidak perlu keliling mencari penumpang. Selain itu, dengan Gojek tingkat kepercayaan masyarakat kepada dirinya lebih tinggi. “Kalau ojek pribadi kerjanya sendiri, keliling sendiri. Sekarang saya sama kantor. Sini dapet, sana dapet, masyarakat juga lebih percaya karena merasa aman, semua yang ikut Gojek terdaftar,” katanya.
Selain itu, tukang ojek Gojek memiliki kesejahteraan yang lebih setelah bergabung dalam perusahaan itu. Dalam dua minggu, pria yang mangkal di bawah flyover rel kereta Stasiun Gondangdia itu mengaku sudah mengantongi uang Rp500 ribu dari Gojek. “Itu baru dari Gojek saja,” kata Samsul.
Go-Jek, Startup Panggilan Ojek Yang Kini Bisa Dipesan Dari Smartphone

Kemacetan yang luar biasa di ibu kota Jakarta memang semakin mengkhawatirkan. Berbagai cara yang telah ditempuh pemerintah DKI Jakarta sampai saat ini belum mampu mengatasi kemacetan yang ada. Dengan segudang aktivitas dan mobilitas tinggi yang ada pada masyarakat ibu kota jelas kemacetan adalah sebuah kendala besar. Jumlah pertumbuhan kendaraan yang tidak berimbang dengan pertambahan jalanan ini tentu membuat kemacetan semakin menjadi-jadi. Transportasi umum yang ada di ibu kota juga belum bisa memberi solusi yang memadai. Permasalahan kemacetan ini ternyata membawa ide seseorang untuk membuka sebuah bisnis. Dengan pengalamannya saat naik ojek dijalanan yang macet inilah, Nadiem Makarim kemudian menciptakan Go-Jek, sebuah layanan antar jemput dengan ojek modern berbasis pesanan. Ojek yang merupakan kendaran motor roda dua ini memang transportasi yang sangat efektif untuk mobilitas di kemacetan kota.
Nadiem adalah sebagian orang yang pernah merasakan efektifnya ojek tersebut. PT. Go-Jek Indonesia yang sudah melewati perjalanannya sejak tahun 2011 ini kini sudah memiliki 1.000 armada ojek yang tersebar diseluruh kawasan Jabodetabek. Setiap harinya Go-Jek bisa melayani lebih dari 150 orderan personal, belum termasuk orderan perusahaan.Dengan perkembangannya yang pesat ini, Go-Jek melalui Managing Directornya Nadiem Makarim telah memperoleh prestasi sebagai juara 1 dalam kompetisi bisnis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali. Lalu seperti apa bisnis ojek modern yang dikelola Nadiem dibawah bendera Go-Jek Indonesia ini? Berikut ulasannya.


Ojek Aman dan Modern

Ojek rintisan Nadiem ini dikenal sebagai ojek yang modern dan professional. Hal ini disebabkan ojek miliknya telah dilengkapi dengan fitur GPS. Dengan fitur GPS ini posisi ojek bisa langsung dipantau lewat smartphone. Konsep modern dari Go-Jek ini juga terlihat dari cara pembayarannya dengan credit (My Wallet). Selain sisi modern, Go-Jek Indonesia juga tidak melupakan faktor keamanan yang merupakan prioritasnya. Keamanan Go-Jek ini bisa dilihat dari para pengemudi ojeknya yang sudah berpengalaman dan memiliki izin mengendara. Pengemudi Go-Jek ini juga dilengkapi seragam resmi berupa jaket dan helm yang bergambar identitas perusahaan Go-Jek.
Dengan ini tentu anda tak perlu khawatir terjebak dan tertipu, karena anda sendiri bisa mengenali pengemudi yang datang menjemput Anda yang sebelumnya juga diberitahukan identitasnya saat anda memesan Go-Jek. Dengan motor dan perlengkapan yang menjamin keamanan berlalu lintas, tentu Go-Jek ingin fasilitas dan layanan yang diberikan bisa memuaskan konsumen.

Layanan Go-Jek

Layanan utama Go-Jek tentu saja adalah mengantar penumpang ke tempat tujuan. Namun selain mengantar penumpang, Go-Jek juga melayani beberapa layanan yaitu layanan antar jemput barang (instant courier) dan layanan pemesanan makanan, belanja, tiket dan lain sebagainya (shopping service).
Khusus layanan shopping, Go-Jek hanya melayani pembelanjaan dibawah Rp 1 Juta. Untuk mengetahui tarif dan pangkalan Go-Jek terdekat yang akan anda pesan, anda bisa mengetahuinya dengan mengakses website Go-Jek (www.Go-Jek.com)

Pesan Go-Jek

Untuk memesan G0-Jek, seseorang hanya perlu menelepon ke hotline Go-Jek. Setelah itu Anda akan diberitahu tarif yang harus dibayarkan. Jika Anda sepakat, maka ojek akan menuju lokasi Anda. Namun, kini pesan Go-Jek akan semakin mudah karena pemesanan kini sudah bisa dilakukan melalui  aplikasi Go-Jek dari Google Play atau Play Store yang resmi diluncurkan awal Januari 2015 kemarin.
Untuk mengaktifkan aplikasi, setelah mengunduh anda harus melakukan registrasi email dan nomor telepon. Setelah itu anda sudah bisa mulai memesan Go-Jek. Aplikasi Go-Jek sendiri sejak peluncurannya kini sudah diunduh sebanyak 15.000 kali dan sudah melayani 25% dari total pemesannnya.

Sumber :
·          
http://news.metrotvnews.com/read/2015/02/23/361932/gojek-terapkan-sistem-bagi-hasil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar